Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Infertilitas Wanita dan Pria




Infertilitas adalah sebuah momok menakutkan bagi pasangan suami istri. Infertilitas itu sendiri memiliki arti sebuah kegagalan dari pasutri untuk memiliki keturunan setelah melakukan hubungan suami istri sedangkan pasangan tersebut tidak memakai kontrasepsi apapun dengan kurun waktu satu tahun. Kata lain dari infertilitas adalah kemandulan.

Menurut Djuwantono di dalam bukunya, 2008, Hal 1, menjelaskan bahwa; “infertilitas adalah suatu kondisi dimana pasangan suami istri belum mampu memiliki anak walaupun telah melakukan hubungan seksual 2 hingga 3 kali seminggu dalam kurun waktu 1 tahun dengan tanpa menggunakan alat kontrasepsi apapun.”

Ada dua jenis infertile, yaitu infertile primer dan infertile skunder. Infertile primer adalah pasangan yang memang belum mampu memiliki anak dan belum pernah memiliki anak sekalipun sedangkan pasangan tersebut melakukan hubungan seksual 2 hingga 3 kali dalam seminggu dan tidak menggunakan alat kontrasepsi apapun. Infertile sekunder adalah suatu kondisi dimana pasangan telah atau pernah memiliki anak sebelumnya, dengan kata lain istri sudah pernah hamil atau melahirkan sebelumnya, tetapi saat ini belum memiliki keturunan atau hamil kembali dalam kurun waktu 1 tahun padahal pasangan tersebut telah melakukan hubungan 2 hingga 3 kali seminggu serta tidak menggunakan kontrasepsi apapun. 


Berdasarkan penjelasan di atas, sudah jelas bahwa jika seorang wanita dalam satu tahun menikah dan belum memiliki keturunan, sedangkan pasangan tersebut telah melakukan hubungan seks 2 hingga 3 kali seminggu serta tidak memakai kontrasepsi apapun, maka pasangan tersebut bisa dikatakan infertile.

wanita dan pria

Penyebab infertile sendiri bukan hanya bisa disebabkan oleh istri, melainkan bisa jadi disebabkan oleh sang suami. Hal ini dikarenakan pembuahan bisa terjadi atas kerjasama suami dan istri. Sang suami haruslah memiliki organ reproduksi yang sehat sehingga bisa menghasilkan sperma yang sehat dan dapat disalurkan ke dalam organ reproduksi wanita.



Istripun harus memiliki organ reproduksi yang sehat sehingga bisa menghasilkan sel telur yang siap dibuahi pada saat masa ovulasi terjadi. Oleh karena itu, infertile sekitar 20 hingga 40% bisa disebabkan oleh suami dan 40 hingga 50% bisa disebabkan oleh istri. Dari data yang diperoleh, di Indonesia sekitar 12% atau sekitar 3 juta pasangan baik di kota maupun di desa belum bisa memiliki keturunan hingga tahun kedua usia pernikahannya. 


Infertilitas dapat menyebabkan keharmonisan rumah tangga menjadi terganggu. Tidak sedikit pasangan yang terpaksa mengakhiri rumah tangga mereka dengan bercerai karena tidak dapat memeperoleh keturunan. Infertilitas juga bisa menyebabkan dampak psikologis bagi suami maupun istri. Hal ini bisa diminimalisir dengan mencari solusi dari masalah tersebut. 


Misalkan dengan berobat ke dokter yang ahli menangani infertilitas. Selain itu bersabar, berdoa dan mendekatkan diri kepada tuhan adalah hal yang wajib dilakukan. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah mengingat kembali komitmen sebelum menikah. Apakah tujuan anda menikah? Apakah hanya untuk memiliki anak? Atau mungkin ada tujuan lain? Pertimbakan dan ingat kembali komitmen, alasan, tujuan anda menikah. Walau cukup berat, terus berusaha dan berdoa, maka mudah-mudahan apa yang diinginkan bisa segera didapat.

Post a Comment for "Infertilitas Wanita dan Pria"