Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengupas Makna Cantik Dalam Diri Muslimah

Mengupas Makna Cantik
Tampil cantik tentu menjadi kebutuhan dan keinginan bagi banyak wan ita. Namun, tampaknya masih belum banyak kaum wanita yang memiliki pemahaman yang benar tentang makna kecantikan. Bahkan, makna kecantikan itu sendiri kerap dipahami dan dipersepsi yang salah. 

Banyak orang mengatakan bahwa cantik identikdengan fisik, menarik perhatian, dan membuat orang terkagum-kagum karena melihat tinggi badannya, kulitnya yang kuning langsat, bibirnya yang merah merona, Iesung pipit menggoda, jari jemari yang lentik, mata yang bulat, pandangan yang tajam, serta rayuan yang memukau.

Selama ini kecantikan memang sering hanya dipahami secara lahiriah. Sebab, kecantikan lahiriah fisik yang kerap dijadikan standar umum dalam meraih kebahagiaan dan perhatian bagi diri perempuan. 

Padahal, kecantikan lahiriah secara fisik tidak akan bertahan dalam waktu yang lama. la akan menyusut dan memudar seiring perjalanan waktu. Walaupun kecantikan fisik tetap menjadi aset sangat berharga yang juga layak dipikirkan oleh kaum perempuan agar mendapat perhatian orang, tetapi hal ini bukan kecantikan sejati dan abadi.

Setiap wanita adalah unlk dan berharga. Meng- hargai makna kecantikan dari sudut pandang yang lebih beragam menjadi salah satu langkah mewarna hidup menjadi lebih indah dan cara untuk mensyukurianugerah Allah. Cantlk bukan berarti indah lahirlah saja, melainkan cerdas memaksimalkan potensi yang ada dalam diri.

 Cantik juga berarti percaya diri dan bersyukuratas apa yang dlkaruniakan Allah kepada kita. Kita tidak minder dengan kekurangan yang dimillki, bahkan mampu menutup kekurangan dirl dengan prestasi yang bermanfaat bagi orang banyak.

Apa pun yang Allah takdirkan kepada kita, itulah yang terbaik. Bukankah sesuatu yang kita anggap balk, belum tentu balk menurut Allah? Sebaliknya, sesuatu yang Allah anggap balk untuk kita, terkadang tidak kita sadari. 

Cantik dan percaya diri bukan hanya bersumber dari penampilan lahir seperti bentuk rambut, tata rias wajah, tinggi badan, bentuk tubuh, baju mewah, atau sepatu mahal. ltu semua indikasi kecantikan fana yang tidak jauh berbeda dengan topeng. Kecantikan akan lebih sempurna jika disertai dengan kecantikan yang hakiki, yakni kecantikan hati.

Cantik sesungguhnya berawal dari dalam diri sendiri. Kalau kita merasa cantik dan percaya diri asalkan tidak berle-bihan—kecantikan pun akan terpancar, tetapi kalau kita merasa kurang cantik dan minder, aura kecantikan tidak akan terpancar karena kurangnya rasa percaya diri tersebut. 

Sebenarnya, permasalahannya bukan pada cantik atau tidaknya, melainkan bagaimana bersyukur atas karunia Allah Swt dan membangkitkan kepercayaan diri yang memancarkan aura asli kecantikan dari dalam diri- nya. Dengan bersyukur dan percaya diri, minimal sese-orang dapat tampil wajar sesuai dengan kepribadiannya.

Hakikat Kecantikan Fisik

Wanita identik dengan kecantikan. Cobalah bertanya kepada beberapa wanita, adakah di antara mereka yang tidak ingin disebut cantik? 

Walaupun penampilannya pas-pasan, wanita akan mempercantik dirinya supaya terlihat lebih cantik. ltu pula yang menyebabkan mengapa banyak wanita yang me-manfaat-kan kecantikan fisiknya sebagai alat ukur ke-suksesan. Sebenarnya, cantik secara fisik itu relatif. Ada orang yang menilai seseorang itu cantik, tetapi menurut pendapat orang lain belum tentu sama.

Hal itu tentu berbeda dengan akhlak dan kecerdasan, di mana penilaiannya relatif sama. Standar kecantikan fisik dari waktu ke waktu selalu berubah dan bisa berakhir, misalnya karena faktor usia dan apabila mengalami kecelakaan yang mengakibatkan cacat. Selain itu, kecantikan fisik tanpa clidukung kecerdasan pun bisa menjadi bumerang. Sesungguhnya Allah telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.

Hal ini merupakan bukti kasih sayang Allah terhadap hamba-Nya bahwa Allah telah menciptakan manusia dengan bentuk yang paling balk, anggota tubuh yang sempurna dan mempercantiknya. 

Lalu, bagaimana dengan individu yang terlahir cacat? Tentu saja ini adalah kasih sayang Allah dan saatnya kita membuktikan mampu memaksimalkan tubuh yang cacat sebagai bentuk syukur pada-Nya karena yang menjamin masa depan hidup kita adalah Allah. Kita tidak boleh putus asa dengan ciptaan-Nya karena tidak tahu apa yang akan dialami kelak. Mungkin saja dengan keterbatasan fisik, justru sese-orang akan bermanfaat lebih besar untuk umat.

Firman Allah Swt.

"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya." (Q.S. at-Tiin [95]: 4)
Allah-lah yang berkuasa mengambil apa yang dititipkannya kepada kita dengan jalan yandisukainya.

Secantik apa pun wanita, jika takdir usianya menjadi tua, dia tidak bisa menghindarinya; men-jadi tua dan keriput. Cobalah perhatikan, barangkali kita pernah mendengar orang berkomentar, ”Sepertinya, nenek itu waktu mudanya cantik.” Sudah sunatullah bahwa setiap yang m uda akan tua, bahkan setiap yang hidup akan mati. lnilah episode yang harus dijalani setiap manusia, tidak ada pengecualian, 

Tidak ada yang kekal kecuali Allah Swt. Allah telah memberikan pilihan hidup untuk kita, apakah akan memilih jalan yang benar atau salah, memillh bersyukur atau mengeluh, semuanya terserah kita dan tentu balasannya sesuai dengan apa yang kita perbuat.

Dengan demikian, kecantikan fisik pada hakikatnya adalah karunia Allah yang wajib disyukuri. Allah Swt. menyukai keindahan. Keterangan ini menjelaskan bahwa kita harus berusaha untuk selalu menjaga kesehatan dan keindahan tubuh karena dengan tubuh yang sehat, kita bisa beribadah dengan lebih baik. 

Lebih jauh dari itu, seperti apapun kondisi fisik kita sejatinya merupakan anugerah yang telah Allah berikan. Untuk itu, adalah kewajiban bagi kita untuk mensyukuri, memelihara, dan mendayagunakannya sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya. Bersyukur. l

nilah kata kunci bagi kita dalam memaknai raga yang telah Allah karuniakan. Bagaimana dan sepertl apa pun kondisi fisik kita, hendaknya senantiasa menjadi jalan ibadah kepada Allah.

Kecantikan dalam pandangan manusia tidak layak menjadikan kita sombong, karena semua itu adalah anugerah Allah. Demikian pula, kekurangan dalam pandangan manusia tidak layak menjadikan kita berkecil hati, karena itu juga anugerah yang Allah berikan—yang justru bisa jadi malah menjadi jalan untuk mengangkat kemuliaan kita.

Firman allah Swt.

"Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dan‘ al-Quran dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu me-Iakukannya. Tidak luput daripengetahuan Tuhan-mu biarpun sebesar dzarah (atom) di bumi ata u-pun di Iangit. Tidak ada yang Iebih kecil dan tidak (pula) yang Iebih besar dari itu,melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuz).” (Q.S.Yunus [10]: 61)

Makna Kecantikan Batin Membicarakan wanita tidak terlepas dari kecantikan. Pesona wanita sejak zaman dahulu hingga sekarang, sebetulnya tidak pernah berkurang atau bertambah. Hanya, pada zaman sekarang peranan wanita dalam pola kehidupan masyarakat Iebih bervariasi. 

Sebagai bahan renungan, ada sebuah pertanyaan yang harus dijawab semua wanita, yakni ”Manakah yang paling cantik antara bunga dan permata?” Dari sudut kecantikannya, bunga dan permata bisa jadi sama-sama dianggap cantik. Akan tetapi, nilai kecantikan keduanya berbeda.

Bunga memang cantik, wangi, dan meng-goda, tetapi mudah layu ketika banyak orang memegangnya atau bahkan mati ketika ia dipetik, apalagi jika sudah dipetik terkena panasnya sinar matahari yang berlebihan. Lalu, bagaimana dengan permata? Permata me- mang tidak memancarkan keharuman yang semer- bak layaknya bunga, tetapi nilai kecantikan permata relatif lebih abadi apabila dibandingkan dengan bunga. Permata akan terus terlihat indah selamanya apalagi jika ia terus dipelihara oleh pemiliknya.

Demikianlah, keduanya cantik, tetapi kecantikan permata lebih abadi apabila dibandingkan dengan kecantikan bunga. Begitupun dengan wanita yang cantik secara fisik, bagaimanapun kecantikan itu tidak akan abadi karena faktor usia. Sebaliknya, wanita yang memiliki kecantikan batin maka kecantikan itu takkan pernah hilang dimakan usia. Kecantikan lahir yang tidak disertai dengan kecantikan batin akan seperti rumah tanpa tiang, apabila suatu saat dihantam bencana yang menimpa nya, dia menjadi putus asa dan rendah diri.

Lalu, seperti apakah kecantikan batin tersebut?

Kecantikan batin merupakan karunia Allah Swt yang paling agung. Kecantikan ini akan terpancar jika kita bertakwa kepada-Nya. Kecantikan batin akan mewujud dalam bentuk akhlak terpuji, keikhlasan, 2 2 Kotak Kecantikan Muslimah dan ketaatan kepada-Nya sebagai buah keimanan yang mendalam.

Oleh karena itu, menjaga kecantikan batin akan menambah kecantikan yang sudah kita miliki sehingga menjadi semakin cantik. Kecantikan batin dapat menutupi dan menghapus kekurangan kecantikan fisik, sedangkan keburukan batin akan menghapus kecantikan fisik dan menutupinya.

Kecantikan batin adalah ketakwaan kepada Allah. Wanita yang senantiasa memeiihara ketakwaan akan dapat mengalahkan kecantikan yang hanya dimiliki secara lahiriah. lnilah senjata ampuh untuk wan ita agar selalu menjadi percaya diri karena kepada Allah-Iah tujuan hidupnya dipersembahkan. Sebagaimana sabda Rasulullah saw, ”Sesungguhnya Allah lidak melihat tubuh-tubuh kalian, juga penampilan kalian, tetapi melihat hati dan perbuatan kalian. Takwa itu di sini, takwa itu di sini—beliau pun menunjuk dadanya.”

(H.R. Bukhari-Muslim)

lnilah bukti keadilan Allah, ternyata yang memiliki tempat dan derajat tertinggi di sisi Allah bukan karena kecantikan dan kemolekan, melainkan yang menentukannya adalah ke-takwaan. 

Dengan demikian, carilah seribu macam cara untuk mendapatkan nilai takwa dan berlomba- lombalah dalam kebajikan. Keindahan wanita tidak hanya dari segi fisik, tetapi seharusnya tecermin dari dalam (inner beauty) yakni memunyai kecantikan ruhiah; cerdas emosional, cerdas spiritual, dan cerdas intelektual. ltulah kecantikan yang sebenarnya.

Sabda Rasulullah saw, ”Sesungguhnya Allah Swt tidak memandang postur tubuhmu dan tidak pula pada kedudukan maupun harta kekayaanmu, tetapi Allah memandang halimu. Barangsiapa memiliki hall yang saleh, Allah menyukainya. Manusia yang paling dicintai Allah ialah yang paling bertakwa.” (H.R. Muslim).

Firman Allah Swt.

“ Sesungguhnya ka/au mereka beriman dan ber-takwa, (niscaya mereka akan mendapatpahala), dan sesungguhnya pahala dan sisi Allah adalah lebih balk, ka/au mereka mengetahui." (Q.S. al-Baqarah [2]:103)

“ Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendin) yang la menghadap kepadanya. Maka berlomba-Iombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan me-ngumpu-lkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhn;/aAl/ah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (0.8. al-Baqarah [2]:148)

Post a Comment for "Mengupas Makna Cantik Dalam Diri Muslimah"