Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

TOMCAT SEBAGAI ANTIKANKER


Tomcat tidak hanya sebagai predator alami yang dapat mengendalikan hama wereng pada tanaman padi. Dalam dunia medis, tomcat memiliki kandungan pederin yang dapat berfungsi sebagai antikanker. 

Pemberitaan tentang tomcat akhir-akhir ini banyak menghiasi media massa. Serangga ini dianggap sudah mewabah di Surabaya, Madiun, Pati dan Jakarta. 

Padahal, serangga yang memiliki nama asli Paederus fusipes ini lebih banyak manfaatnya dibanding keburukannya bagi manusia. Tomcat merupakan predator alami bagi hama wereng cokelat. Seekor tomcat dapat memakan wereng cokelat per hari mencapai tujuh hama wereng. 

“Serangga ini lebih banyak manfaatnya dibanding keburukannya,” kata Dr Purnama Hidayat, Pakar Serangga Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam rilis yang diterima okezone, Selasa (10/4/2012). 

Selain bermanfaat sebagi predator alami hama wereng pada tanaman padi, tomcat ternyata berpotensi sebagai antikanker berkat kandungan pederin dalam tubuhnya. 

Hal tersebut dibenarkan Dr Mira Ikawati SPKK. Dokter Mira menjelaskan, bahwa pederin dapat menghambat DNA dan merupakan kandidat antikanker. Namun belum ada penelitian lebih lanjut terkait hal ini. 

Dokter Mira menyarankan untuk menghindari iritasi yang terjadi akibat terkena kandungan pederin dalam tomcat dan bagian anggota tubuh sebaiknya tidak ditepuk, cukup diusir untuk menghindari keluarnya pederin dari dalam tubuh tomcat. 

“Biasanya iritasi kulit yang terjadi bukan karena gigitan atau sengatan, melainkan lebih kepada gilasan atau hancurnya tomcat di permukaan kulit,” jelas Dr Mira. 

Terkait mewabahnya serangga tomcat pada beberapa waktu lalu, Dr Purnama menduga bisa jadi habitat alaminya terganggu sehingga serangga ini bermigrasi ke pemukiman penduduk. Dr Purnama menyarankan ketika ditemukan banyaknya tomcat di wilayah pemukiman sebaiknya mengurangi pencahayaan di malam hari. 

Post a Comment for "TOMCAT SEBAGAI ANTIKANKER"