Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Posisi Tidur Yang Aman Untuk Bayi


Bayi yang baru lahir memiliki bentuk kepala tidak rata terutama jika dilahirkan secara normal, hal ini disebabkan karena kelahiran yang terjadi harus melewati jalan lahir. Ukuran kepala bayi akan terus tumbuh, tetapi karena tengkorak bayi masih

• mudah untuk di bentuk, maka terlalu banyak menghabiskan waktu dalam satu posisi yang sama dapat mengakibatkan perubahan bentuk kepala bayi. Oleh sebab itu bentuk optimal pertumbuhan yang diberikan oleh orang tua sangat berpengaruh khususnya pola asuh bayi saat masa usia baru dilahirkan. Misalnya, kebiasaan posisi tidur sang bayi, kebiasaan penggunaan alas tidur atau alas kepala bayi, kebiasaan posisi menyusui, durasi tidur dan lain sebagainya.

Periode sesaat setelah kelahiran ini disebut juga dalam dunia kedokteran sebagi masa neonatal. Dalam periode ini berlangsung perubahan fisik yang signifikan pada bayi sejak bayi dilahirkan sampai kepada usia satu bulan. Jika kebiasaan-kebiasaan tidur bayi tidak diperhatikan oleh orang tua maka hal ini dapat berpengaruh besar pada pertumbuhan tulang-tulang rawan pada tubuh bayi. Karena seiring berjalannya waktu, usia bayi yang bertambah tulang-tulang rawan akan menjadi keras dan solid karena ada penyatuan beberapa bagian tulang-tulang tersebut.

Kepala bayi yang baru lahir tersusun atas tulang rawan atau yang disebut juga dengan kartilago, yaitu terdiri atas sel-sel kartilago dan sel matrix ekstraseluler. Sehingga sebenarnya tulang tengkorak kepala bayi yang baru lahir tidak boleh dipegang atau ditekan terlalu kuat karena perhubungan tulang-tulang ini masih belum sempurna seperti orang dewasa. Tulang-tulang ini akan menyatu ketika pertumbuhan otak sudah sempurna dan lengkap, yaitu sekitar umur enam bulan dan terus meningkat sampai kepada usia 12 tahun.

Bayi yang sering menghabiskan waktunya dalam posisi berbaring pada bidang yang rata untuk waktu yang cukup lama akan mengakibatkan bagian belakang kepalanya menjadi datar, atau pada salah satu sisi kepala bayi, hal ini ditandai juga dengan sedikitnya rambut yang tumbuh pada daerah tersebut. Untuk menjaga hal ini orang tua harus memberikan perhatian lebih, sesering mungkin dengan cara salah satunya terus membandingkan bentuk kepala bayi dari sejak lahir setiap satu minggu sekali.

Dengan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh posisi tidur dengan bentuk kepala bayi usia 0-7 minggu, posisi tidur paling sering pada bayi usia tersebut adalah posisi terlentang karena masih terbatasnya kemampuan motorik bayi sehingga tidak mampu merubah posisi sendiri tanpa dibantu oleh orang dewasa, dan bentuk kepala bayi terpengaruh langsung dari pola asuh keseharian bayi dan penggunaan alas kepala saat tidur.

Untuk itulah disarankan kepada para orang tua agar selalu memperhatikan jenis alas tidur bayi khususnya alas kepala yang selalu digunakan bayi, lamanya jam tidur, posisi tidur dan posisi saat menyusui bayi. Ada manfaat-manfaat tersendiri dari masing-masing posisi tidur bagi bayi, jadi tidak hanya posisi tidur terlentang saja, namun masih harus membutuhkan bantuan dan perhatian serta pengawasan yang ekstra ketat dari orang tua. Misalnya tidur dengan posisi miring dapat membantu pengosongan lambung, tetapi posisi ini juga perlu diperhatikan agar tidak hanya diorientasikan pada salah satu sisi saja, harus dilakukan secara bergantian dan teratur untuk menjaga keseimbangan bentuk kepala. Dapat Anda batasi hanya untuk beberapa saat saja lalu segera ubah dengan posisi lain. Yang terpenting jangan luput dari pengawasan Anda.

Klik pilihan berbagi di bawah ini


Post a Comment for "Posisi Tidur Yang Aman Untuk Bayi"