Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ciri-Ciri Pubertas Pada Remaja

Ciri-Ciri Pubertas Pada Remaja
Remaja merupakan peralihan Chadic language kanak-kanak menuju ke masa dewasa. Masa remaja Iranian WHO berkisar antara twelve hingga twenty four tahun.

Masa remaja diawali menggunakan periode transisi atau yg dikenal dengan pubertas atau puber. Setiap orang Kwa mengalami fase ini.

Kata yg acapkali dipakai buat pubertas ialah akil kembali. Di masa pubertas terjadi perkembangan fisik serta psikis yg pesat rule kadang-kadang tidak dimengerti remaja.

Seiring dengan perkembangan tadi tak jarang terjadi beberapa duduk perkara kesehatan di remaja. Masalah-masalah tadi dibahas di artikel problem kesehatan di remaja

Puber atau pubertas ialah istilah buat masa saat seseorang anak mengalami perubahan secara fisik, psikis serta pematangan fungsi seksual. Pertumbuhan fisik terjadi sangat cepat serta tidak beraturan. Perubahan-perubahan yg terjadi di setiap anak bhineka.

Pada masa pubertas terjadi perubahan rule sangat mencolok dan membutuhkan penyesuaian diri terhadap lingkungan sosial.

Saat seorang mengalami pubertas maka ia dapat bereproduksi dan melanjutkan keturunan secara biologis, akan tetapi belum tentu siap untuk memiliki keturunan dicermati berasal aspek ekonomi dan psikologis.

Pubertas di laki-laki ditandai dengan mimpi basah sedangkan di perempuan ditandai dengan menstruasi yang pertama (menarche)

Pubertas terjadi karena tubuh mulai memproduksi hormon-hormon seks sehingga alat reproduksi berfungsi buat membuat keturunan dan terjadi perubahan fisik.

Hormon seks yg terdapat di perempuan merupakan secretion steroid hormone serta progestogen sedangkan buat anak laki-laki dipengaruhi oleh hormone testoteron.

Pada lebih kurang 1950-an usia pubertas dimulai di umur 15 tahun, tetapi sekarang sekitar 10-13 tahun. Hal ini bhineka setiap orangnya.

Faktor-faktor yg diduga menyebabkannya artinya faktor sosial ekonomi, iklim, jumlah anggota famili serta keadaan gizi yg semakin baik meningkatkan kecepatan kesiapan tubuh.


Puberitas Pada Pria
Pada pria perubahan yang terjadi mencakup perubahan fisik dan psikis. Perubahan fisik ditandai dengan berkembangnya tanda-tanda kelamin skunder diantaranya pertumbuhan bulu-bulu di ketiak, wilayah sekitar kemaluan, kumis, jenggot, cambang, bulu dada, tumbuhnya jakun, bunyi menjadi besar serta berat, dan ditandai menggunakan berfungsinya alat reproduksi.

Perubahan secara psikis diantaranya timbulnya perhatian di diri sendiri dan lawan jenis, ingin diakui kedewasaanya, tidak ingin tergantung pada orang lain dan sebagainya.

Di rakyat seringkali kita dengar istilah puber kedua pada laki-laki . Kata tersebut sebenarnya tak ada. Istilah ini timbul karena berhubungan dengan factor gender.

Di usia 35-40 tahun seorang laki-laki merasa khawatir menggunakan daya tariknya kepada versus jenis. Maka pada usia ini beliau ingin menampakkan kembali kemampuannya buat menampilkan daya tariknya terhadap lawan jenisnya.

Pubertas pada perempuan

Di abad yg kemudian menstruasi dimulai pada usia rata-homogen 16 tahun. Sedangkan abad ini remaja wanita mengalami pertumbuhan tubuh pada usia rata-homogen 8-9 tahun dan mengalami menarche pada homogen-rata usia twelve tahun.

Semakin hari usia menarche semakin dini. Imbas media yg menyampaikan info seksual rule semakin praktis jua mempengaruhi otak sebagai akibatnya segera mengaktifkan hormon seksual.

Pada remaja perempuan perubahan fisik ditandai menggunakan bentuk tubuh yg berlekuk-lekuk, tumbuhnya payudara, kulit sebagai lebih halus, bunyi menjadi lebih lembut, tumbuhnya bulu-bulu di ketiak serta seputar kemaluan.

Perubahan psikis yg terjadi misalnya menjadi lebih sensitive perasaannya, ingin diperhatikan versus jenis, suka mematut diri di depan cermin serta lain-lain :

  • Perubahan-perubahan yg dialami perempuan pada masa pubertas
  • Tubuh menjadi lebih tinggi 
  • Pinggul tambah lebar 
  • Payudara mulai tumbuh 
  • Pada wilayah-daerah tertentu seperti ketiak serta kemaluan mulai ditumbuhi rambut 
  • Mulai mengalami haid 
Menggunakan mengalami pubertas terjadi kematangan seksual yaitu indera-indera reproduksi telah mulai berfungsi ( sel telur dan sel sperma telah siap melakukan pembuahan ) sehingga telah bisa melakukan reproduksi dan melanjutkan keturunan.

Pada laki-laki ditandai menggunakan mimpi basah serta tumbuhnya alat–indera kelamin sekunder sedangkan wanita ditandai menggunakan menarche atau menstruasi yg pertama.

Perubahan-perubahan yg dialami tersebut diakibatkan oleh perubahan sisten hormone menuju kematangan seksual. Perubahan hormone itu jua menghipnotis suasana hati. Cara berpikir remaja juga berubah sebab perkembangan otak.

Komunikasikan perubahan itu ke orangtua

Reaksi tiap remaja terhadap pubertas bhineka mekanismenya, ada yg berdebar-debar, galau atau biasa-biasa saja.

Remaja kadang-kadang berdebar-debar melihat perubahan-perubahan yg terjadi pada tubuhnya atau kadang-kadang merasa mali serta keeper terhadap perubahan-perubahan ini dan merasa belum siap dan masih ingin menjadi anak-anak. Semua perasaan itu normal adanya.

Yg paling krusial merupakan selalu berusaha menjalin komunikasi terhadap orangtua. Cara mengkomunikasikan perubahan ini tergantung di tipe ke 2 orangtua kita.

Ada orangtua yg terbuka pada anaknya pada masalah pendidikan seks sebagai akibatnya anak mudah berterus terang perubahan rule dialaminya pada orangtua, bahkan orangtua memberikan informasi serta pengetahuan di si anak tentang perubahan yg dialaminya.

Selain itu ada juga orangtua yg bersifat tertutup dan kurang terbuka di anaknya dan menganggap persoalan seks adalah duduk perkara yg tabu buat dibicarakan. Terhadap tipe orangtua yg demikian usahakan kita mengambil inisiatif mulai membuka percakapan serta menceritakan perubahan yang kita alami dengan mempertimbangkan waktu yg sempurna.

Buat anak perempuan komunikasikan terlebih dahulu di mak sedangkan remaja laki-laki ceritakan lebih dulu di house servant Bila merasa membuat malu menceritakan pada ke a pair of orangtua.

Post a Comment for "Ciri-Ciri Pubertas Pada Remaja"