Pelayanan Kesehatan Pada Anak Dibawah Lima Tahun (Balita)
Pelayanan Kesehatan Pada Anak |
1). Mengamati dan Memantau Pertumbuhan Balita dengan KMS
Pemberian makanan anak dan rujukan ke Puskesmas/ Rumah Sakit kondisi kesehatan anak, perkembangan anak, penanggulangan diare, imunisasi, kMS berisi catatan penting tentang pertumbuhan, pemberian kapsul vitamin A, pemberian ASI eksklusif dan Makanan Pendamping ASI. KMS (Kartu Menuju Sehat) untuk balita adalah alat yang sederhana dan murah, yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan anak. Oleh karenanya KMS harus disimpan oleh ibu balita di rumah, dan harus selalu dibawa setiap kali mengunjungi posyandu atau fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk bidan dan dokter.
Agar tidak terjadi kesalahan atau ketidak seimbangan pemberian makan pada anak kMS-Balita menjadi alat yang sangat bermanfaat bagi ibu dan keluarga untuk memantau tumbuh kembang anak. KMS juga berisi pesan-pesan penyuluhan kesehatan dan gizi bagi orang tua balita tenta ng kesehatan anaknya. Meningkatkan atau memulihkan kesehatan- nya kMS juga dapat dipakai sebagai bahan penunjang bagi petugas kesehatan untuk menentukan jenis tindakan yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan dan gizi anak untuk mempertahankan.
Fungsi dan Manfaat KMS adalah :
Pemberian Kapsul VitaminA Upaya perbaikan gizi masyarakat dilakukan pada beberapa sasaran yang diperkirakan banyak mengalami kekurangan terhadap Vitamin A, yang dilakukan melalui pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi dan balita yang diberikan sebanyak 2 kali dalam satu tahun. 2. Jaringan epitel, untuk melawan penyakit misalnya campak, vitamin A adalah salah satu zat gizi dari golongan vitamin yang sangat diperlukan oleh tubuh yang berguna untuk kesehatan mata ( agar dapat melihat dengan baik ) dan untuk kesehatan tubuh yaitu meningkatkan daya tahan tubuh, diare dan infeksi lain.
Vitamin A terdiri dari 2 jenis :
3). Pelayanan Pos pelayanan terpadu (POSYANDU)
Untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bay oleh, posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya dari Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan
Contoh jenis pelayanan yang diselenggarakan Posyandu bagi balita yang terdiri dari :
MTBS bukan merupakan suatu program kesehatan tetapi suatu pendekatan/cara menatalaksana balita sakit. Kegiatan MTBS merupakan upaya pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di unit rawat jalan kesehatan dasar (Puskesmas dan jaringannya termasuk Pustu, Polindes, Poskesdes, dll) Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) atau Integrated Management of Childhood Illness (IMCI) adalah suatu pendekatan yang terintegrasi/terpadu dalam tatalaksana balita sakit dengan fokus kepada kesehatan anak usia 0-59 bulan (balita) secara menyeluruh.
Kesakitan dan kecacatan pada bayi dan balit badan Kesehatan Dunia WHO telah mengakui bahwa pendekatan MTBS sangat cocok diterapkan negara-negara berkembang dalam upaya menurunkan angka kematiana Bila dilaksanakan dengan baik, pendekatan MTBS tergolong lengkap untuk mengantisipasi penyakit-penyakit yang sering menyebabkan kematian bayi dan balita di Indonesia. Upaya promotif (berupa konseling) dan upaya kuratif (pengobatan) terhadap penyakit-penyakit dan masalah yang sering terjadi pada balita perbaikan gizi, dikatakan lengkap karena meliputi upaya preventif (pencegahan penyakit).
Kegiatan MTBS ada 3 jenis komponen khas yang sangat menguntungkan, yaitu:
Misalnya lumpuh karena Polio, terhindar dari cacat, bahkan dapat terhindar dari kematian anak akan terhindar dari penyakit-penyakit, dengan imunisasi. Dan di Rumah saki Puskesmas, Praktek dokter atau bidan, imunisasi dapat diperoleh di Posyandu, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Kelilingt Imunisasi adalah upaya pencegahan penyakit infeksi dengan menyuntikkan vaksin kepada anak sebelum anak terinfeksi. TBC, Polio, Pertusis (batuk rejan), anak yang diberi imunisasi akan terlindung dari infeksi penyakit-penyakit: Campak dan Hepatitis B Tetanus, sebagai berikut: Difteri. Polio, pertusis (batuk rejan), TBC, imunisasi bermanfaat untuk memberikan kekebalan pada bayi dan anak sehingga tidak mudah tertular penyakit: tetanus, difteri, campak dan hepatitis.
Fungsi dan Manfaat KMS adalah :
- Pelaksanaan imunisasi, pemberian kapsul vitamin A, pertumbuhan, perkembangan, meliputi: penanggulangan diare, sebagai media untuk mencatat dan memantau riwayat kesehatan balita secara lengkap, dan Makanan Pendamping AS kondisi kesehatan pemberian ASI eksklusifI
- Bisa menjadi media edukasi untuk orang tua balita mengenai kesehatan anak
- Sebagai sarana komunikasi yang dapat digunakan oleh petugas untuk menentukan penyuluhan dan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi.
Pemberian Kapsul VitaminA Upaya perbaikan gizi masyarakat dilakukan pada beberapa sasaran yang diperkirakan banyak mengalami kekurangan terhadap Vitamin A, yang dilakukan melalui pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi dan balita yang diberikan sebanyak 2 kali dalam satu tahun. 2. Jaringan epitel, untuk melawan penyakit misalnya campak, vitamin A adalah salah satu zat gizi dari golongan vitamin yang sangat diperlukan oleh tubuh yang berguna untuk kesehatan mata ( agar dapat melihat dengan baik ) dan untuk kesehatan tubuh yaitu meningkatkan daya tahan tubuh, diare dan infeksi lain.
Vitamin A terdiri dari 2 jenis :
- Kapsul vitamin A biru ( 100.000 IU ) diberikan pada bayi yang berusia 6-11 bulan satu kali dalam satu tahun
- Kapsul vitamin A merah ( 200.000 IU ) diberikan kepada balita
3). Pelayanan Pos pelayanan terpadu (POSYANDU)
Untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bay oleh, posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya dari Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan
Contoh jenis pelayanan yang diselenggarakan Posyandu bagi balita yang terdiri dari :
- Melakukan Penimbangan berat badan
- Membuat Penentuan status pertumbuhan
- Melakukan Penyuluhan
- Segera ditunjuk ke Puskesma apabila ditemukan kelainan, jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dilakukan pemeriksaan kesehatan, imunisasi dan deteksi dini tumbuh kembang.
4). manajemen terpadu balita sakit
MTBS bukan merupakan suatu program kesehatan tetapi suatu pendekatan/cara menatalaksana balita sakit. Kegiatan MTBS merupakan upaya pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di unit rawat jalan kesehatan dasar (Puskesmas dan jaringannya termasuk Pustu, Polindes, Poskesdes, dll) Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) atau Integrated Management of Childhood Illness (IMCI) adalah suatu pendekatan yang terintegrasi/terpadu dalam tatalaksana balita sakit dengan fokus kepada kesehatan anak usia 0-59 bulan (balita) secara menyeluruh.
Kesakitan dan kecacatan pada bayi dan balit badan Kesehatan Dunia WHO telah mengakui bahwa pendekatan MTBS sangat cocok diterapkan negara-negara berkembang dalam upaya menurunkan angka kematiana Bila dilaksanakan dengan baik, pendekatan MTBS tergolong lengkap untuk mengantisipasi penyakit-penyakit yang sering menyebabkan kematian bayi dan balita di Indonesia. Upaya promotif (berupa konseling) dan upaya kuratif (pengobatan) terhadap penyakit-penyakit dan masalah yang sering terjadi pada balita perbaikan gizi, dikatakan lengkap karena meliputi upaya preventif (pencegahan penyakit).
Kegiatan MTBS ada 3 jenis komponen khas yang sangat menguntungkan, yaitu:
- Sumber petugas kesehatan nya non-dokter dapat juga memeriksa dan menangani pasien asalkan sudah dilatih meningkatkan ketrampilan petugas kesehatan dalam tatalaksana kasus balita sakit (selain dokter)
- Dapat memperbaiki sistem kesehatan (perwujudan terintegrasinya banyak program kesehatan dalam 1 kali pemeriksaan MTBS).
- Dengan kata lain(meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan kesehatan memperbaiki praktek keluarga dan masyarakat dalam perawatan di rumah dan upaya pencarian pertolongan kasus balita sakit)
Misalnya lumpuh karena Polio, terhindar dari cacat, bahkan dapat terhindar dari kematian anak akan terhindar dari penyakit-penyakit, dengan imunisasi. Dan di Rumah saki Puskesmas, Praktek dokter atau bidan, imunisasi dapat diperoleh di Posyandu, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Kelilingt Imunisasi adalah upaya pencegahan penyakit infeksi dengan menyuntikkan vaksin kepada anak sebelum anak terinfeksi. TBC, Polio, Pertusis (batuk rejan), anak yang diberi imunisasi akan terlindung dari infeksi penyakit-penyakit: Campak dan Hepatitis B Tetanus, sebagai berikut: Difteri. Polio, pertusis (batuk rejan), TBC, imunisasi bermanfaat untuk memberikan kekebalan pada bayi dan anak sehingga tidak mudah tertular penyakit: tetanus, difteri, campak dan hepatitis.
Post a Comment for "Pelayanan Kesehatan Pada Anak Dibawah Lima Tahun (Balita)"