Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Melahirkan dan yang sesungguhnya dirasakan perempuan


•    Setiap perempuan yang sudah memiliki anak pasti bisa menjawab pertanyaan "Melahirkan itu seperti apa sih?". Ya, jawabannya pasti; sakit. Namun bahagia yang datang setelahnya tak terperi hingga sakit tak lagi terasa. Kalimat tersebut akan keluar dari mulut seorang ibu yang melahirkan dengan cara apa pun, baik normal maupun operasi.

      Saat seseorang menjalani proses persalinan normal (tanpa operasi), rasa sakit yang dialami sang ibu akan terasa sangat perih antara 3 atau bahkan sampai 4 menit sekali. Bagaimana rasa sakitnya? Tak tergambarkan dengan kata apa pun. Saking menyakitkannya, hingga kerap disebut layaknya meregang nyawa. Apalagi, sakit yang dirasakan pada saat proses persalinan berlangsung tidak datang sekaligus. Rasa sakit tersebut datangnya secara perlahan-lahan, tetapi terkadang hilang kembali kemudian muncul kembali yang akhirnya memuncak. Rasa sakit yang datang secara berulang-ulang ini karena proses kontraksi itu sendiri.

     Jika dijabarkan seperti teorinya, proses melahirkan memang terbagi 4 tahap. Yakni tahap pembukaan, tahap pengeluaran bayi, tahap pengeluaran plasenta dan tahap pengawasan. Empat tahap paling mengerikan namun menggembirakan dalam kehidupan seorang wanita. Dan empat tahap ini tak akan sama persis antara satu perempuan dengan perempuan lainnya. Ada yang prosesnya cepat, namun ada juga yang prosesnya cukup lama sehingga kadang diputuskan untuk dilakukan tindakan. Biasanya karena hasil pemeriksaan detak jantung bayi sudah melemah dan berisiko tinggi.

     Karena itu, tahap pertama merupakan tahap paling lama. Apalagi pada kehamilan anak pertama. Wah, ada lho yang menjalani mules-mules dan nyeri hingga 14 jam bahkan lebih. Sebab kontraksi di tahap ini terjadi sebagai upaya untuk mendorong bayi keluar sehingga mengakibatkan mulut rahim akan menipis karena adanya kontraksi tersebut. Terus begitu sampai jalan lahir sudah terbuka 10 cm. Sungguh perjalanan panjang yang amat melelahkan.

     Setelah bayi berhasil dilahirkan, urusan sakit sebetulnya masih belum selesai, sebab, kadang ada proses pengguntingan yang dilakukan saat mengeluarkan bayi. Dan setelah usai melahirkan, akan dijahit kembali. Setelah usai semuanya, kadang belum juga selesai, sebab masih ada tahap pengawasan. Saat tenaga kesehatan masih harus memantau keadaan ibu, untuk menghindari terjadinya bahaya perdarahan. Biasanya berlangsung hingga dua jam.

     Nyeri akan berangsur menghilang setelah itu, apalagi jika sudah bisa memeluk si kecil yang entah bagaimana caranya, tiba-tiba sudah tahu bahwa ia harus menyusu dan bergelung di atas tubuh ibunya.
Lalu bagaimana dengan melahirkan dengan operasi? Sebab hingga kini masih banyak yang beranggapan; tidak lengkap rasanya menjadi ibu bila persalinan tidak dilakukan normal. Memang, menurut dr Diah Sartika Sari, SpOG, klinisi ahli yang berpraktik di RSIA Kemang Medical Care, melahirkan secara normal adalah cara terbaik. Mengapa? Proses persalinan alami ini akan memberikan sinyal ke seluruh tubuh untuk melanjutkan perannya dalam proses penyembuhan dan 'memberi makan' bayi.

     Namun, ujarnya, perlu kedewasaan bagi masyarakat untuk tidak buru-buru mengecap ibu yang melahirkan normal itu hebat dan sebaliknya. Tidak ada bukti ilmiah bahwa mereka yang melahirkan normal akan lebih menyayangi anaknya dibandingkan mereka yang melahirkan secara caesar.

     Sebab, melahirkan dengan cara apa pun ya tetap sakit. Bedanya; saat melahirkan normal, nyeri dirasakan sebelum dan saat melahirkan namun setelah itu cepat pulih dan normal kembali. Sementara jika operasi, nyeri justru dirasakan setelah bius habis dan efeknya kadang masih terasa hingga beberapa bulan setelahnya. Sebab, dokter memang menyobek beberapa lapisan di perut, dan ini jelas menyisakan nyeri yang sama saja tak terperinya.

      Beberapa hari pertama pascapersalinan, akan timbul rasa nyeri hebat yang kadarnya dapat berbeda-beda pada setiap Ibu. Proses pemulihan cenderung berlangsung lebih lama, sehingga Ibu harus menjalani waktu rawat inap yang lebih lama ketimbang persalinan normal. Efek obat biusnya dapat membuat bayi cepat mengantuk, sulit saat harus mulai bernapas saat dilahirkan, sembelit, dan masuk angin. Sementara cara penyuntikkan obat bius di tulang punggung dapat membuat Ibu sering merasakan kesemutan dan rasa pusing cukup hebat di kemudian hari. Operasi besar ini menimbulkan trauma operasi, seperti terjadinya risiko perdarahan dua kali lebih besar ketimbang persalinan normal dan juga risiko kerusakan kandung kemih. Tentu saja biaya persalinan caesar akan jauh lebih mahal.

Jadi, melahirkan itu seperti apa sih? Jawabannya hanya dua; sakit dan bahagia.

Baca, hidupkan, bagikan!

Post a Comment for "Melahirkan dan yang sesungguhnya dirasakan perempuan"