Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cuka apel. Antara manfaat dan efek samping




Ternyata masih ada pertentangan tentang manfaat cuka apel.

• Cuka sari apel yang biasa dijual di supermarket dalam botolan kaca sudah dikenal akan khasiatnya sejak dulu kala. Selain bisa ditambahkan pada salad untuk menambah rasa, cuka apel juga diklaim baik untuk detoksifikasi. Manfaatnya pun banyak untuk kesehatan tubuh. Namun ternyata masih banyak pertentangan di balik klaim berbagai kegunaan tersebut.

Sebelum bercerita lebih jauh, ada baiknya kita mengenal, apa sih cuka apel itu? Jadi, cuka apel dibuat dengan cara memeras apel segar untuk diambil airnya. Air apel tersebut kemudian akan difermentasi menjadi alkohol setelah dicampur dengan bakteri dan ragi. Bakteri yang dilibatkan untuk mengubah alkohol menjadi cuka adalah bakteri asam asetat. Ketika sudah siap digunakan, air apel akan berwarna kecokelatan dengan bau yang tajam.

Nah, pada umumnya cuka apel digunakan untuk:

• 1. Membantu mengatasi masalah kulit

Bila kita mengalami masalah dengan jerawat, kutil atau ketombe, tak perlu mencari pengobatan yang rumit begitu juga dengan masalah jamur di kulit. Tak hanya digunakan untuk manusia, namun juga baik bagi hewan peliharaan.

• 2. Memperbaiki kekebalan tubuh

Sesendok teh cuka apel sehari, yang dicampur dengan air, adalah kunci kesehatan pencernaan dan mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Dalam sebuah survei gastroenterologis yang dipublikasikan di jurnal gastroenterologi klinis, menyatakan, probiotik alami yang ada dalam cuka apel akan membantu menguatkan sistem imun dengan menghancurkan bakteri-bakteri pathogen yang berada di usus.

Cuka apel yang tidak difilter dan diproses alami, dapat membersihkan limpa. Bahkan meringankan berbagai penyakit karena sinus dan alergi. Asam hidrokolik pada cuka apel sangat penting buat sel-sel perut dan juga bertanggung jawab atas proses pencernaan protein dan penyerapan karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral.

• 3. Membantu sistem pencernaan

Jurnal gastroenterologi tersebut juga mengungkap bahwa sudah terbukti 98 persen responden mendapatkan manfaat dari probiotik alami yang berasal dari cuka apel dalam menyembuhkan berbagai penyakit pencernaan.

• 4. Membunuh bakteri

Cuka apel dipercaya dapat menjadi pembersih alami yang bisa dimanfaatkan untuk rumah tangga, dan bahkan mencuci sayur dan buah, karena kegunaannya sebagai pembunuh bakteri.

• 5. Membantu mengontrol kadar gula darah

Cuka apel memiliki efek antiglikemik yang bisa memblokir pencernaan sari makanan yang bisa menyebabkan naiknya kadar gula darah. Carol Johnston, PhD, direktur Program nutrisi di Unversitas Arizona Statelah yang menyatakan hal ini.

• 6. Menjaga jantung tetap sehat

Cuka apel adalah kabar baik buat mereka yang ingin menurunkan kadar kolesterol. Minum campuran satu sendok teh cuka apel dan air sekali setiap hari dan kolesterol pun akan menurun, begitu juga dengan tekanan darah, sehingga sangat baik untuk kesehatan jantung.

Nah, tetapi benarkah semua fakta yang diungkap tadi sebab seorang ahli nutrisi dari RS Massachusetts, Alex Schmitt mengatakan bahwa tidak banyak penelitian maupun pernyataan ahli yang mendukung manfaat kesehatan dari cuka apel. Bahkan, menurutnya masih banyak yang belum bisa dikonfirmasi secara ilmiah.

Sebab, ujarnya, penelitian mengenai kegunaan cuka apel biasanya dilakukan dalam studi yang melibatkan responden dalam jumlah kecil. Sehingga tidak bisa dibilang signifikan. Fakta yang sebenarnya justru wajib diwaspadai adalah rasanya yang sangat asam dan berisiko memberikan masalah pencernaan bagi mereka yang belum terbiasa mengonsumsinya. Selain itu, cuka apel justru dapat mengiritasi tenggorokan, apalagi jika dikonsumsi terlalu sering dan dalam jumlah yang banyak.

Arizona State University pun pernah melakukan uji coba pada cuka apel, terkait manfaatnya dalam mengontrol gula darah. Hasilnya memang terbukti bahwa cuka apel dapat menurunkan kadar gula arah hingga 4-6 persen. Sebab, memblokir beberapa jenis tepung di dalam pencernaan. Meski tidak bersifat sepenuhnya, namun setidaknya mampu mencegah beberapa jenis tepung untuk dicerna sehingga mencegah peningkatan kadar gula darah. Namun demikian, studi yang dilakukan tersebut terlalu kecil untuk menjadi standar kebenaran.

Percaya akan manfaatnya atau tidak, pilihan ada di tangan Anda. Namun perlu diingat agar membeli cuka sari apel mentah yang belum disaring. Sebagian besar sumber mengatakan bahwa cuka sari apel yang sudah disaring dan dipasteurisasi yang dijual di supermarket tidak memiliki sifat yang sama seperti cuka yang belum disaring. Sebab, cuka yang belum disaring mengandung sedimen. Sedimen ini kadang disebut sebagai "induk", sisa-sisa bakteri baik dari proses fermentasi.

Selain itu, jangan pernah meminum cuka sari apel secara langsung. Kandungan asam yang kuat dapat menyakiti kerongkongan. Campurlah dengan air atau madu. Jangan juga menggunakan cuka sari apel sebagai suplemen kalium. Beberapa indikasi menunjukkan bahwa cuka sari apel dapat menurunkan kadar kalium. Orang-orang yang mengalami radang sendi atau osteoporosis sebaiknya tidak mengonsumsi cuka sari apel. Terakhir, hindari mengonsumsi cuka sari apel apabila Anda memiliki penyakit refluks asam, sering mulas atau tukak lambung.

Luangkan waktu sejenak dan bagikan!

Post a Comment for "Cuka apel. Antara manfaat dan efek samping"