Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hubungan Buang Air Besar dan Kesehatan Tubuh

Apa Yang Tampak Dari Kotoran (BAB) Akan Memberi Informasi Berharga Tentang Status Kesehatan Kita ?

Ketika kita berbicara hal tentang kebiasaan kita ke belakang (maaf ...maksudnya ke toilet untuk Buang Air Besar), ini adalah sebuah topik yang tidak menarik untuk hampir semua orang, karena berhubungan dengan sesuatu yang tidak enak dipandang dan tidak nyaman untuk indra penciuman, terutama untuk mereka yang sudah berusia lebih dari 4 tahun keatas. Dengan berbicara tentang Buang Air Besar /BAB, dengan segera akan membuat sebagian besar orang akan meninggalkan ruang diskusi, atau paling sedikit akan memancing reaksi wajah dengan ekspresi yang rada aneh, atau tertawa kecil yang tidak wajar, atau komentar seperti....ha ? karena tidak menduga topik seperti ini akan dibicarakan didepan semua orang !

Tetapi faktanya, suka atau tidak, hasil eksresi tubuh kita adalah sebuah topik kesehatan yang sangat penting yang wajar bila diberikan perhatian khusus, terlepas adanya faktor rasa jijik semua orang terhadap produk tubuh kita yang satu ini.

Source Google free image
Nyatanya, bila kita mengabaikan apa yang kita buang setiap hari kedalam toilet kita, maka anda akan mengbilas dan membuang sebagian informasi penting tentang kesehatan anda kedalam saluran pembuangan begitu saja, tanpa anda mengetahui atau memperhatikan dengan baik informasi kesehatan ini.

Sedikit Latar Belakang Tentang BAB

Apakah Anda tahu bahwa rata rata seorang akan menghasilkan sekitar 5 ton kotoran sepanjang hidupnya ? Dan akibatnya begitu banyak yang bisa kita pelajari tentang status kesehatan kita dari gundukan gunung BAB ini !

Dari bentuk, ukuran, warna hingga penampilan yang lain dari BAB akan memberikan kepada kita banyak informasi tentang status kesehatan kita, tentang fungsi keseleruhan organ saluran cerna kita, bahkan tentang proses penyakit serius yang mungkin sedang terjadi, seperti misalnya infeksi, masalah gangguan pencernaan bahkan hingga penyakit kanker.

Jadi BAB itu sangat penting dan memberikan banyak informasi tentang status kesehatan kita, sehingga tidak heran ilmu kedoketran China kuno sangat memperhatikan masalah dan bentuk BAB setiap pasiennya.

Meskipun warna BAB mempunyai variasi warna yang cukup banyak, juga konsistensi BAB dan bentuknya bisa dikatakan normal, namun ada kalanya bentuk atau warna tertentu segera akan menarik perhatian kita untuk meminta pertolongan pengobatan

Apa itu BAB yang normal ?

Kandungan BAB kita sekitar 75% adalah air. Selebihnya adalah terdiri dari kombinasi fiber atau serat, bakteri yang hidup atau yang sudah mati, berbagai macam sel tubuh dan lendir. Sifat dan karakter BAB kita akan memberitahu kita bagaimana status kesehatan saluran pencernaan kita - warnanya, aromanya, bentuk dan ukuran, bahkan juga suara yang ditimbulkan nya sewaktu BAB jatuh kedalam air dilobang pembuangan toilet, dan apakah BAB setelah itu masih melayang atau langsung tenggelam kedalam air, semua itu adalah informasi yang sangat berharga dan ada relevansinya dengan status kesehatan kita .

Jika sebelumnya anda adalah type orang yang begitu selesai BAB segera keluar tanpa memperhatikan apa yang telah anda hasilkan, maka mulai sekarang anda harus memperhatikan semua itu.

Ada yang disebut Bristol Stool Chart yang akan membantu kita untuk menggolongkan BAB kita, menurut Bristol Stool Chart ini, BAB tipe 3, 4 dan 5 seperti sosis atau seperti ular, licin dan lembut yang memungkinkan BAB itu keluar dengan lancar dan mudah.

British Stool Chart, Source: Dr. Mercola's
Fiber atau serat cenderung membuat volume BAB menjadi lebih banyak dan seperti perekat yang akan membuat BAB itu menjadi satu potongan besar bukan potongan kecil. Jika BAB nya lembek,bahkan menjadi seperti air atau diare, ini mungkin behubungan dengan intoleransi terhadap laktosa / lactose (banyak terdapat dalam susu) intolerance, pemanis buatan (gula sorbitol) atau reaksi terhadap fruktosa dan gluten (banyak dalam bahan ketan). 

Lihat, Dengarkan dan Mencium....(BAB) Sebelum Disiram.

Ketika kita melihat ke BAB, bagaimana membedakan mana BAB yang normal dan mana yang abnormal ? Tabel berikut ini akan membantu kita, sehingga kita tidak perlu kuatir bagaimana membedakannya.

Mungkin ada beberapa tanda yang memerlukan perhatian khusus kita, seperti bila terjadi perubahan penampilan BAB yang juga disertai rasa sakit daerah perut, maka kita harus mencari seorang dokter untuk membantu kita mengatasinya segera.



Kotoran sehat
Kotoran tidak sehat
Berwarna kuning muda hingga sedang
Kotoran susah melewati , sehingga harus mengejan keras dan timbul rasa sakit  
Licin dan lembut, dalam bentuk utuh panjang bukan potongan  
Potongan keras atau kental berair, atau seperti bubur yang lengket dan sulit dibersihkan  
Berpenampang 2 – 4 cm dan panjang sekitar 10 cm atau lebih 
Kotoran kecil,seperti pensil atau pita: tanda penyumbatan usus atau ada tumor – atau kanker kolon; kalau hanya sekali-sekali tidak perlu dikuatirkan, tetapi bila berlangsung terus menerus, barangkali perlu diperiksa oleh dokter  
Bentuk S-, ini berasala dari bentuk usus bagian bawah kita  
Kotoran yang hitam seperti aspal, atau kotoran warna merah terang  - tanda terjadi perdarahan didalam saluran pencernaan. Kotoran warna hitam juga bisa karena beberapa jenis obat, suplemen; jika kotoran  hitam seperti aspal, sebaiknya konsulkan kepada dokter  
Kotoran jatuh kedalam air dengan suara mulus  “whoosh” yang lembut, seperti bola besi yang jatuh kedalam air tanpa menimbulkan suara yang berisik  
Kotoran warna putih, pucat atau abu2 seperti dempul – tandanya kekurangan zat empedu, yang merupakan pertanda masalah serius (hepatitis, sirhosis hati,gangguan kelenjar pankreas atau bendungan saluran empedu),pertanda harus meminta pertolongan dokter anda; obat antasid juga menyebabkan warna kotoran menjadi putih  
Beraroma normal, tidak berbau menusuk 
Kotoran warna kuning-  mungkin tanda infeksi parasit giardia, atau ada masalah kantung empedu, atau keadaan yang disebut  Gilbert’s syndrome – jika terjadi hal ini,periksakan ke dokter
Konsistensi yang seragam
Adanya bentuk makanan yang belum dicernakan dengan sempurna  (lebih diperhatikan bila disertai diarea, berat badan yang berkurang atau ada perubahan kebiasaan dalam hal BAB)
Kotoran tenggelam dengan perlahan
Kotoran menngambang atau muncrat  

Lendir yang berlebihan dikotoran : Ini mungkin berkaitan dengan penyakit  Crohn’s disease, atau ada luka di kolon, atau bahkan kanker kolon terutama bila juga disertai darah atau nyeri didaerah perut  

Apakah BAB Anda Berbau Menyengat ? 

Jika seandainya BAB mempunyai bau atau aroma yang menyengat, maka hal ini jangan diabaikan begitu saja. BAB yang aromanya menyengat mungkin berkaitan dengan sejumlah penyakit atau masalah kesehatan seperti misalnya :
Gangguan penyrerapan makanan
Penyakit Celiac : yaitu penyakit bawaan gangguan metabolisme peptida yang ada didalam makanan gandum, havermot dan lain. Penyakit ini biasanya terjadi pada anak dan orang dewasa, yang menderita perut kembung, muntah dan diarea, tanda yang khas adalah kotorannya berwarna pucat dan beraroma menyengat dan biasanya mengambang dipermukaan air karena banyak mengandung lemak.
Penyakit Crohn : yaitu penyakit inflamasi khronik menahun pada usus besar, tandanya yaitu diarea, mual, nyeri daerah perut dan penurunan berat badan yang menyolok
Pankreatitis khronik / radang kelenjar pankreas menahun
Kistik fibrosis : penyakit bawaan pada kelenjar mukosa dan keringat, ciri khas adalah bau BAB yang menyengat

Setelah kita berbicara tentang hal hal yang aromanya tidak sedap, lalau bagaimana dengan buang angin atau kentut ? Sebenarnya kentut itu adalah hal yang normal dan sehat, karena itu tanda yang baik bahwa sejulah trilyunan bakteri usus kita telah bekerja dengan baik. Ketahuilah bahwa seorang biasanya mengeluarkan angin dari saluran pencernaannya sebanyak 14 kali seharinya - atau sekitar 1/2 galon gas !

Dan 90% dari gas ini tidak berbau, sehingga kita bisa saja mengeluarkan gas tanpa kita sadari. Bayangkan saja, kalau kita tidak bisa membuang gas seprti itu, perut kita akan menjadi kembung dan meledak seperti balon udara !

Seberapa Sering Kita Buang Air Besar ? 

Kebiasaan untuk buang air besar setiap orang bervariasi. Yang kita bilang kebiasaan itu adalah kebiasaan kita masing masing. Tiga kali sehari hingga tiga kali seminggu itu masih dianggap normal.

Yang lebih penting dari frekuensi pengosongan ini adalah harus dengan mudah mengosongkannya. Jika kita memerlukan tenaga untuk mengejan, maka itu sudah tidak bagus. Seharusnya mengosongkan isi usus kita itu tidak boleh melebihi upaya kita untuk buang air kecil atau mengeluarkan gas.

Hal yang harus kita perhatikan adalah perubahan kebiasaan BAB kita. Banyak faktor yang berpengaruh terhadap kebiasaan kita ini, seperti sedang ber-diet, sedang bepergian, sedang meminum obat-obatan tertentu, gejolak kadar hormon tubuh kita, pola tidur kita, olah raga, penyakit, proses pembedahan, stress dan masih banyak hal yang lain lagi.

Konstipasi dan Diarea

Rata rata tubuh memerlukan 18 hingga 72 jam untuk mencernakan makanan dan mengubahnya menjadi kotoran dan mengeluarkannya dari tubuh. Jika waktu ini menjadi pendek, maka hasilnya adalah kita menjadi diarea, karena tubuh kita tidak memiliki waktu yang cukup untuk menyerap air yang terkandung dalam bahan makanan kita. Sebaliknya bila waktunya menjadi lebih panjang, maka kemungkinan terbesar kita akan menderirta sembelit atau konstipasi, ini karena terlalu banyak air yang telah diserap, sehingga kotoran kita menjadi kering dan keras, akibatnya menjadi sulit untuk dikeluarkan.

Sembelit atau konstipasi adalah kejadian dimana kita berusaha dengan keras (mengejan) untuk mengeluarkan kotoran dari usus kita. Dan ini sering karena waktu untuk BAB yang tidak teratur atau berkurang. Mengejan hebat adalah tidak normal, juga bila ada perasaan bahwa pembuangan BAB itu belum tuntas, ada rasa kembung, rasa kejang atau proses pengeluaran BAB yang lambat.

Jika kita sudah berusia lebih dari 65 tahun, maka kemungkinan menderita konstipasi ini menjadi semakin besar.

Konstipasi khronik yang tidak diobati akan menyebabkan terjadi kondisi medis yang serius. Banyak orang akn terpikir untuk mengambil obat pencahar untuk membantu mereka mengatasi masalah sembelit.

Sebenarnya obat pencahar hanya dipergunakan bila sudah tidak ada upaya lain yang bisa membantu mengatasi konstipasi ini, bila memang harus mempergunakan obat pencahar, maka usahakan tidak berlebihan dan hanya mempergunakannya untuk waktu yang singkat saja.

Dibawah ini disusun tabel yang menjelaskan hubungan frekuensi buang air besar dengan keadaan atau kondisi atau bahkan penyakit yang menyebabkan perubahan frekuensi BAB ini.


Penyebab Umum Meningkatnya Frekuensi Buang Air Besar/ Diarea
Gaya Hidup
Penyakit dan Kondisi Tertentu
Banyak konsumsi buah dan sayuran (konsumsi banyak serat)
Penyakit Hyperthyroidism (aktifitas kelenjar thyroid yang meningkat)
Lebih banyak berolahraga
Penyakit Crohn (lihat penjelasan diatas)
Karena minum lebih banyak air
Radang usus (Ulcerative colitis)
Stres emosional
Penyakit Celiac (lihat penjelasan diatas)
Alergi terhadap makanan tertentu
Irritable bowel syndrome (IBS)

Efek simpang obat

Infeksi saluran pencernaan





Penyebab Umum Berkurangnya Frekuensi Buang Air Besar / Konstipasi / Sembelit
Perubahan pola makan / diet, berkurangnya konsumsi buah dan sayuran, berkurangnya serat
Kehamilan, sehabis melahirkan, atau karena gangguan keseimbangan hormonal  tubuh
Faktor stress emosionil
Ganggun persarafan pada saluran usus, otot rektum (bagian terakhir usus besar) juga bagian anus
Mengabaikan dorongan keinginan buang air besar, sedang bepergian, atau karena jadwal skedule yang tidak memungkinkan
Irritable Bowel Syndrome (IBS)
Kurang berolah raga
Penyakit Diabetes Mellitus
Kurang intake cairan
Penyakit Hypothyroidism (berkurangnya aktifitas kelenjar thyroid)
Konsumsi suplemen kalsium dan zat besi
Nyeri setempat atau rasa tidak nyaman sekitar anus, karena adanya retak (fisura) sekitar anus atau adanya hemoroid (wasir)
Konsumsi obat-obatan seperti anti nyeri golongan obat narkotik, seperti kodein misalnya, juga obat diuretik (untuk anti hipertensi), obat antasid (obat gastritis / sakit maag), obat antidepresi, atau terlalu lama dan pemakaian berlebihan obat pencahar
Sebab yang lebih jarang: divertikulitis, penyumbatan saluran pencernaan, kanker usus dan kolon, penyakit Parkinson, cedera saraf tulang belakang dan penyakit multiple sklerosis
Alergi terhadap jenis makanan tertentu



Tindakan yang bisa kita lakukan untuk mengatasi gangguan kebiasaan buang air besar :

Kebanyakan masalah gangguan saluran pencernaan bisa dicegah dan diatasi dengan sedikit perubahan pada pola diet dan gaya hidup kita. Jadi seandainya kita mempunyai masalah buang air besar, atau merasa kurang baik seperti seharusnya, maka perhatikan hal hal berikut ini dan membuat beberapa perubahan seperlunya. Cara ini dapat membantu memperbaiki masalah sembelit atau diarea, dan mencegah kekambuhan kondisi yang tidak kita inginkan tadi.


Hilangkan semua unsur gluten (seperti ketan) dari makanan kita (zat gluten banyak terdapat dibahan makanan gandum dan makanan sejenisnya
Konsumsi makanan yang segar, sayuran organik dan buah-buahan yang banyak memberikan zat gizi baik dan serat
Hindari pemanis buatan, gula yang berlebihan (terutama gula fruktosa), zat aditiv kimiawi, bumbu dapur MSG, kafein yang berlebihan, dan jenis makanan yang telah diolah, karena semua jenis makanan ini akan menimbulkan gangguan fungsi usus normal kita
Tumbuh kembangkan flora usus kita dengan menambahkan makanan fermentasi kedalam diet makanan kita,, seperti yoghurt, susu asam kefir, atau suplemen probiotik
Mendapatkan jumlah cairan yang cukup bagi tubuh kita dari air minum yang segar
  • Berolahraga cukup setiap hari 
  • Hindari pemakaian obat-obatan, seperti penghilang rasa nyeri kodein dan sebangsanya yang dapat menghambat gerakan usus. Juga obat antidepresi dan antibiotik yang dapat menimbulkan berbagai macam gangguan bagi fungsi usus yang normal. 
  • Hindari stress yang berlebihan dengan hidup santai, dan teratur
  • Pilih posisi berjongkok ketika buang air besar, karena waktu berjongkok, ini akan meluruskan usus besar, merelaksasi otot daerah panggul dan usus sehingga memudahkan proses pengosongan isi usus tanpa perlu mengejan, cara yang sudah terbukti secara ilmiah banyak membantu mengatasi konstipasi dan masalah wasir atau hemorhoid. 

Nah semoga dengan penjelasan ini, mulai saat ini, kita setiap kali setelah BAB, perhatikan dulu bentuk, konsistensi, warna, bahkan bedakan aromanya, sebelum akhirnya kita bilas dan mencuci bersih tangan kita....

Post a Comment for "Hubungan Buang Air Besar dan Kesehatan Tubuh"